JELAJAHNEWS.ID – Kondisi bangunan rumah tahanan negara (Rutan) Kelas IIB Sipirok Jalan Simangambat, Tapanuli Selatan memprihatinkan dan over kapasitas.
Bangunan ini memerlukan sentuhan atau perbaikan di bagian dinding gedung supaya kokoh. Selain itu perlu penambahan blok hunian.
Diharapkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI menaruh perhatian atas kondisi bangunan yang sudah berusia 67 tahun.
Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas llB Sipirok, Muslim Surbakti didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan Sipirok Boyma Harahap mengatakan bangunan Rutan yang ada saat ini sudah berusia 67 tahun.
Dengan kata lain dapat dikategorikan kondisi bangunan sudah sangat rapuh dan mudah dilubangi atau dirusak untuk kabur.
Muslim menyatakan, pembangunan Rutan yang kokoh merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan agar tak memberi peluang pada narapidana bisa kabur dari tahanan.
Apalagi rutan sudah over kapasitas, yang seharusnya menampung 50 orang, kini sudah melebihi kapasitas dengan hunian total sebanyak 156 orang, jumlah 18 kamar dan 1 kamar perempuan ukuran luas yang berbeda.
“Total tahanan ada 156 orang dengan kamar hunian sebanyak 18. Untuk kamar kecil ukuran 1,5 x 4, saat ini ada 8 orang penghuni napi yang seharusnya kapasitasnya sebanyak 4 orang. Dan untuk kamar besar dengan ukuran 4 x 5 di huni Napi sebanyak 18 orang yang kapasitas seharusnya 8 orang,” ungkapnya, Selasa (13/12/2022).
Kata Muslim, Dirjen pusat pemasyarakatan sudah mengetahui hal ini dan sudah menjadi atensi untuk pembangunan Rutan Sipirok, namun karena ada bencana gempa di Cianjur yang mengakibatkan bangunan lapas Cianjur roboh, maka diutamakan dulu pembangunan lapas Cianjur.
“Pastinya Kanwil Kemenkumham Sumut telah mengusulkan dan memprioritaskan pembangunan Rutan Sipirok untuk optimalisasi layanan pemasyarakatan,” terang Muslim.
Terhitung satu bulan masa dilantiknya sebagai Karutan Kelas llB Sipirok, Muslim masih berusaha membenahi bangunan yang rusak secara bertahap dan menjalin komunikasi yang baik dengan Pemkab Tapsel untuk pembangunan Rutan Sipirok di mana diketahui penghuni rutan 90% warga Tapanuli Selatan.
Oleh karena itu Muslim Surbakti berharap pada Pemkab Tapsel serta berbagai pihak mohon dukunganya dalam pembangunan blok hunian dan dinding keliling Rutan Sipirok.
“Ada warga binaan bermacam kasus tindak kejahatan disini yang melewati batas minimum. Kami mohon kepada semua berbagai pihak agar yang tidak di inginkan tidak terjadi lagi,” ucapnya. (JN-RKD)