JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Guna mengatasi pandemi covid-19 hingga ke tingkat desa, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi segera membentuk Kampung Tangguh Mandiri.
Kampung Tangguh Mandiri merupakan kampung yang masyarakatnya diharapkan terfasilitasi secara mandiri, mulai dari kebangkitan ekonomi, ketahanan pangan, hingga pelayanan kesehatan. Pembentukan Kampung Tangguh Mandiri merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga tingkat terbawah atau desa.
“Kampung tangguh mandiri bertujuan untuk menghadapi kebutuhan masyarakat, misalnya covid-19 ini,” kata Edy saat memimpin rapat pembentukan Kampung Tangguh Mandiri di Aula Tengku Rizal Nurdin, belum lama ini.
Menurut Edy, Kampung Tangguh Mandiri akan dibentuk di 5.417 desa yang ada di 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Sasarannya adalah pemulihan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi hingga ke tingkat desa. Karena itu, katanya, sinergi dari setiap pihak mulai dari Forkopimda Provinsi hingga tingkat desa sangat diperlukan, sehingga tujuan Kampung Tangguh Mandiri dapat tercapai.
Edy pun menyontohkan, penerapan 5M atau memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas bisa dilakukan oleh Babinsa dan Babinkamtibnas bersama aparat desa lainnya. Dikatakannya, bahwa penerapan 5M adalah hal yang sering ditekankan Presiden pada saat rapat dengan 5 Gubernur di Istana Merdeka, pada Selasa (9/2/2021) lalu.
“5M adalah hal pertama yang disampaikan Presiden, saya mengaminkan itu,” kata Edy.
Selain penanganan covid-19, Edy juga mengharapkan Kampung Tangguh Mandiri bisa juga menggerakkan roda perekonomian di desa. Sebab menurutnya, hal tersebut sejalan dengan program Pemprovsu membangun desa menata kota. Dimana desa akan dioptimalkan potensinya. Seperti halnya Desa Denai Lama yang mampu mengoptimalkan kawasan pertaniannya menjadi objek wisata.
“Jika potensi desanya perkebunan bikin kebun, dan lain sebagainya, saya minta ini benar-benar berjalan nantinya, inilah Kampung Tangguh Mandiri, sehingga perekonomian jalan, dan covid teratasi,” kata Edy.
Ia juga mengharapkan seluruh instansi di Sumut agar cepat melakukan penyerapan anggaran. Menurutnya perekonomian di satu daerah juga bergantung pada penyerapan APBD. Selain itu, Gubernur meminta agar program padat karya diperbanyak.
“Percepat penyerapan APBD, jangan berlama-lama, ini harus bergerak bersama-sama,” katanya.
Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih mengusulkan harus ada 2 target pada pembentukan Kampung Tangguh Mandiri. Diantaranya indikator pengendalian covid-19 dan pertumbuhan ekonomi membaik.
“Selain itu, ada 2 hal yang perlu diperhatikan antara lain kurangnya kesadaran kolektif masyarakat mengenai bahaya Covid19 dan mengapa kita perlu bersama-sama mengatasinya,” kata Restuti.
Sementara itu, Kasdam I/BB, Didied Pramudito mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kodim di masing-masing wilayah. Sehingga persiapan dalam rangka pembentukan Kampung Tangguh Mandiri akan segera dilakukan.
“Kami akan berkoordinasi dengan para Dandim terkait pembentukan Kampung Tangguh Mandiri,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar menyebutkan ada beberapa desa yang bisa dicontoh dalam pengembangan Kampung Mandiri Tangguh. Di Serdangbedagai ada beberapa desa misalnya Desa Bingkat Pegajahan, yang berhasil mengoptimalkan potensi pertanian dan peternakannya.
“Ada beberapa desa yang bisa dicontoh, jadi bagaimana konsep yang sudah bagus bisa disinergikan dengan program Pemprov ke situ,” ujar Irman. (IP)