RAGAM – Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang membuat masyarakat harus mengikuti aturan pemerintah dengan tidak keluar rumah guna mencegah penyakit di tengah pandemi Covid-19.
Kalaupun keluar rumah, itu harus benar-benar ada kebutuhan yang sangat penting. Dalam kondisi seperti ini, menurut Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 03 Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Tangerang, Yuliana Darmawan, masyarakat semakin banyak menggeluti bercocok tanah di rumah.
Selain dapat mengusir rasa jenuh saat harus beraktifitas di rumah saja, ternyata bercocok tanam juga memiliki manfaat lain. Salah satunya adalah bisa memenuhi kebutuhan keluarga terhadap sayur-sayuran sekaligus bisa membatasi aktivitas berbelanja di luar rumah.
“Untuk ketahanan pangan iya, memenuhi kebutuhan warga terhadap sayur-sayuran. Bisa panen hampir tiap hari panen sayuran di rumah,” jelas Yuli pada Jumat (10/7/2020).
Yuli juga menjelaskan bahwa warga yang ingin bercocok tanam bisa melihat contoh pertumbuhan benih di demplot atau lahan percontohan yang biasanya ada di setiap kelurahan di Kota Tangerang. Lewat demplot tersebut warga bisa mengetahui sayuran dan tumbuhan jenis apa saja yang bisa tumbuh dengan baik di wilayah tersebut.
“Disini ada demplot untuk contoh bagi anggota. Kami beli benih lalu ditanam di demplot, kalau hasil bagus berarti bisa dipraktikkan di rumah,” sebutnya.
Selain itu, masyarakat awam yang tidak mengerti seluk beluk pertanian, saat ini juga tersedia aplikasi yang bisa mempermudah proses bercocok tanam. Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mengetahui proses bercocok tanam dari mulai tahap penyemaian benih hingga ke tahap panen. Baik bagi petani yang sudah ahli ataupun warga pemula yang ingin memulai kegiatan bercocok tanam, bisa juga belajar secara online.
“Targetnya memang petani, tapi ini juga bisa dipakai untuk orang awam mau bercocok tanam. Bahkan sangat disarankan karena banyak sekali artikel yang bisa kita gunakan untuk panduan menanam sayuran,” pungkas Yuli. (okz)