MEDAN – Jauh hari sebelum Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menerpa Kota Medan, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah melakukan sejumlah langkah-langkah antisipasi.
Salah satunya dengan menginstruksikan seluruh Puskesmas di Kota Medan untuk siap memberikan pelayanan terbaik bagi warga jika terindikasi gejala-gejala Covid-19. Selain observasi, puskesmas juga harus segera merekomendasikan warga untuk diisolasi di RSUP H Adam Malik.
Instruksi ini dilakukan Plt Wali Kota ketika mengunjungi Puskesmas Medan Johor Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan mansyur, Kecamatan Medan johor dan Puskesmas Padang Bulan Jalan Jamin Ginting, kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Rabu (12/2) lalu. Dengan demikian, jika ada warga yang terpapar Covid-19, maka secepatnya dilakukan pertolongan dan langkah antisipatif.
Di saat kasus Covid-19 semakin menghangat, Plt Wali Kota ketika melakukan kunjungan kerja ke Semarang Rabu (4/3), juga menghimbau warga agar tidak panik. Sebab, saat itu belum ada satu pun warga Kota Medan yang positif terpapar Covid-19. Ditambah lagi Dinas Kesehatan melalui tim kesehatan secara intensif melakukan observasi bagi warga yang baru saja datang dari wilayah endemic Covid-19.
Menyikapi perkembangan Covid-19 di Kota Medan dengan ditemukannya sejumlah warga yang positif terindikasi Covid-19, Plt Wali Kota Senin (16/3) menetapkan Kota Medan berstatus Siaga Darurat Covid-19. Selang sehari kemudian, tepatnya Selasa (17/3), salah seorang petugas medis yang positif Covid-19 dan dirawat RSUP H Adam Malik meninggal dunia. Hari itu juga, Akhyar langsung mengecek ketersediaan hand sanitizer ke sejumlah OPD di lingkungan Pemko Medan yang berkaitan langsung dengan pelayanan.
Sebagai langkah antisipasi sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Akhyar langsung menindaklanjuti instruksi Presiden RI dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, Selasa (17/3). Kemudian petang harinya Akhyar mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Medan Nomor 440/2582 Tanggal 17 Maret tentang Antisipasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kota Medan, maka seluruh peserta didik diminta belajar mandiri hingga 30 Maret.
Selanjutnya, Rabu (18/3), Akhyar meninjau sejumlah gudang distributor bahan pokok untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman di Kota Medan. Setelah itu dilanjutkan dengan mendampingi Gubsu Edy Rahmayadi meninjau RSU Sari Mutiara di Jalan Kapten Muslim sebagai lokasi evakuasi cadangan pasien Covid-19.
Selang sehari pembentukan Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan, Kamis (19/3), Tim Gugus Tugas yang dimotori Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan dibantu Satuan Gegana Brimob Polda Sumut melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Balai Kota Medan. Kemudian Akhyar menginstruksikan Satpol PP untuk melakukan razia anak sekolah di pusat perbelanjaan agar tidak ada satupun siswa yang keluyuran pasca penetapan himbauan belajar mandiri.
Jumat (20/3), Akhyar meninjau Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan di Jalan Rotan Medan yang telah ditetapkan sebagai Posko Covid-19 Kota Medan. Peninjauan ini dilakukan untuk melihat kesiapan seluruh personil mulai petugas call center hingga tenaga medis untuk memberikan layanan terkait Covid-19. Setelah itu, Akhyar meninjau RSU Sari Mutiara.
Keesokan harinya, Sabtu (21/3), Akhyar kembali meninjau RSU Sari Mutiara bersama unsur Forkopimda Kota Medan guna memastikan rumah sakit tersebut telah siap untuk lokasi evakuasi cadangan pasien Covid-19. Setelah itu Akhyar menyerahkan alat semprot dan cairan disinfektan untuk 21 kecamatan yang berasal dari Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kota Medan, serta meninjau Stasiun Kereta Api guna memastikan pihak PT KAI telah menerapkan protokol kesehatan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di kalangan penumpang.
Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, Akhyar membagikan 10.000 masker gratis ke masyarakat di depan Merdeka Walk, Senin (23/3). Kemudian diikuti dengan pembagian 10.500 masker ke 21 kecamatan di Kota Medan. setelah itu Akhyar bersama unsur Forkopimda mengikuti rapat penanganana Covid-19 dengan Gubsu di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan. Lalu OPD di lingkungan Pemko Medan sesuai instruksi Akhyar menyediakan dan membagikan hand sanitizer ke sejumlah rumah ibadah.
Menjawab kecemasan warga terkait beredarnya berita tutupnya seluruh pasar tradisionil di Kota Medan, Selasa (24/3) Akhyar meninjau Pasar Pendidikan Jalan Pasar III, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur. Dalam peninjauan tersebut, Akhyar menegaskan tidak ada satupun pasar tradisionil di Kota Medan yang tutup. Di samping itu juga Akhyar menggunakan kesempatan itu untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok.
Usai peninjauan pasar, Akhyar selanjutnya mengunjungi Puskesmas Glugur Darat yang telah ditetapkan sebagai tempat screening awal warga sebagai antsipasi pencegahan Covid-19. Kemudian Akhyar melanjutkan dengan menggelar teleconference di Command Center Balai Kota Medan dengan seluruh camat di Kota Medan. Akhyar minta masing-masing camat untuk melaporkan perkembangan Covid-19 serta upaya penanggulangan yang dilakukan di wilayah kerjanya masing-masing.
Antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan Pemko Medan. Rabu (25/3), Akhyar memrintahakan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan menyemprotkan cairan disinfektan ke 21 pasar tradisionil di Kota Medan. Kemudian keesokan harinya, Kamis (26/3), Akhyar juga mmerintahkan OPD terkait untuk memasang wastafel portable di sejumlah area publik untuk memudahkan masyarakat menjag kebersihan tangan yang dinilai sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Dalam rangka pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19, Akhyar memerintahkan dilakukannya penutupan 12 ruas jalan di Kota Medan berkoordinasi dengan Polrestabes Medan sebagai upaya untuk mengurangi mobilitas warga di luar rumah, Jumat (27/3). Sabtu (28/3), Akhyar kembali mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota untuk memperpanjang masa belajar mandiri bagi peserta didik sampai 29 Mei 2020.
Minggu (29/3), Akhyar menginstruksikan Tim Gugus Tugas Covid-19 untuk menyemprot cairan disinfektan ke TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan. Penyemprotan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, terutama bagi warga yang bermukim di sekitar TPA.
Menjawab sekaligus menyikapi keluhan serta penolakan warga terkait pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal, Pemko Medan menggelar sosialisasi dengan warga di Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (30/3). Kemudian, Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan memberikan masker gratis, vitamin serta penyemprot dan cairan disinfektan kepada warga Lingkungan I, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.
Selasa (31/3), penanganan Covid-19 semakin gencar dilakukan Pemko Medan. Bersama unsur Forkopimda, Pemko Medan melakukan penyemprotan disinfektan massal disejumlah titik di Kota Medan. Rabu (1/4), Akhyar merubah status Kota Medan menjadi Tanggap Darurat Covid-19. Setelah itu, Akhyar meninjau Kantor Dinas Kesehatan untuk mengecek perkembangan dan penanganan Covid-19 di Kota Medan.
Di hari yang sama, Rabu (1/4), Pemko Medan mempercepat penyelesaian jalan masuk untuk mobil ambulance ke TPU Simalingkar B. Di makam tersebut, Pemko Medan juga telah menyediakan lahan untuk pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Selain itu, sejak Kota Medan ditetapkan berstatus Siaga Darurat Covid-19, seluruh kecamatan juga aktif melakukan penyemprotan di wilayahnya masing-masing baik jalan, rumah warga, rumah ibadah, sekolah maupun tempat-tempat yang selama ini menjadi tempat berkumpulnya warga.
Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi mengatakan, selain upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan, Pemko Medan juga telah mengajak masyarakat untuk tidak panik dan senantiasa berada di rumah. Di samping itu, Pemko Medan juga telah menyiapkan dana sebesar Rp. 100 Milyar untuk penanggulangannya di Kota Medan.
“Saya merasakan kesulitan yang dialami seluruh warga Kota Medan, khusunya saudara-saudara kita yang memiliki mata pencaharian sebagai pekerja harian seperti RBT, penarik becak, supir, buruh bangunan, pedagang keliling maupun pekerja harian lainnya. Kondisi ini praktis membuat mereka tidak berdaya. Sesungguhnya kota kita telah berada dalam keadaan semi lockdown. Dalam kondisi inilah mari kita tunjukkan serta semangat gotong royong untuk membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu,” kata Akhyar.
Bantuan itu jelas Akhyar bisa diwujudkan dengan memberikan bantuan beras maupun kebutuhan pokok lainnya sembari menunggu kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi termasuk Pemko Medan masih terus mencari pengalokasian guna membantu warga yang tidak mampu. “Saya menaruh harapan besar bagi warga yang berkemampuan untuk memberikan uluran tangan dengan menyumbang beras, gula, minyak goreng ataupun yang bermanfaat lainnya bagi mereka,” ungkapnya.
Akhyar selanjutnya menyampaikan permintaan maaf karena dalam beberapa hari ini tidak dapat hadir di tengah-tengah masyarakat karena harus menjalani protokol kesehatan. “Syukur Alhamdulillah, saya saat ini dalam keadaan sehat walafiat dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri, petugas kebersihan, tim medis dan seluruh wrga Kota Medan yang telah menjadi garda terdepan menjaga ketertiban kota dan mencegah meluasnya pandemic. Mari kita sama-sama berdoa, kiranya Allah SWT, Tuhan YME memberikan kita kesehatan melindungi kita dari ancaman Covid-19,” harapnya seraya minta kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika ada aparatur pemerintah yang tidak bekerja dengan baik. (RRL)