AS Luncurkan Serangan Udara terhadap Target Houthi di Yaman

JELAJAHNEWS.ID – Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas-fasilitas yang mereka klaim digunakan oleh kelompok Houthi di Yaman. Serangan tersebut dilakukan menggunakan pesawat tempur AS.

Dilansir dari AFP dan CNN pada Minggu (10/11/2024), pejabat pertahanan AS mengonfirmasi bahwa serangan tersebut terjadi pada Sabtu malam. AS mengklaim bahwa serangan ini menargetkan beberapa fasilitas penyimpanan senjata di tiga lokasi berbeda. Fasilitas-fasilitas ini diyakini digunakan oleh Houthi untuk menyimpan senjata konvensional canggih yang digunakan untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan dari Iran, telah berbulan-bulan melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah—salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Mereka menyebut serangan-serangan tersebut sebagai balasan atas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza.

Houthi, Hamas, dan Hizbullah merupakan bagian dari aliansi yang dipimpin Iran, yang mencakup Yaman, Suriah, Gaza, dan Irak. Kelompok-kelompok ini telah melancarkan serangan terhadap Israel dan sekutu-sekutunya sejak dimulainya perang pada 2023. Mereka menyatakan tidak akan menghentikan serangan sampai gencatan senjata tercapai di Palestina.

Pada pertengahan Oktober, setelah lebih dari setahun serangan oleh Houthi terhadap kapal-kapal AS dan internasional, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan bahwa AS telah menyerang kelompok militan tersebut menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 untuk pertama kalinya. Austin menjelaskan bahwa serangan ini dilakukan atas perintah Presiden Joe Biden untuk semakin melemahkan kemampuan Houthi.

Pesawat pengebom B-2, yang memiliki kapasitas muatan lebih besar dibandingkan jet tempur, dianggap sebagai pesan yang jelas bagi Iran. Austin menegaskan bahwa AS dapat menyerang target apapun, meskipun target tersebut terkubur dalam tanah, diperkuat, atau dibentengi.

“Kami akan terus menunjukkan kepada Houthi bahwa ada konsekuensi dari serangan ilegal dan sembrono mereka,” tegas Austin setelah serangan tersebut.(dtc/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *