JELAJAHNEWS.ID, NIAS – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengunjungi Kepulauan Nias, Selasa (16/3/2021). Kunjungan ini dalam rangka menangani permasalahan yang terkait dengan pembangunan manusia dan kebudayaan.
Menko Muhadjir Effendy mengadakan dialog bersama bidan desa, masyarakat, camat, petugas Puskesmas dan lainnya, mengenai stunting (gangguan pertumbuhan pada anak karena kurangnya gizi), di Kantor Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias dan Kantor Kepala Desa Umbubalodano, Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara.
Menko menyebutkan Kepulauan Nias merupakan daerah yang disoroti terkait stunting. Angka stunting di Kepulauan Nias masih berada di atas rata rata nasional. Untuk itu, Kepulauan Nias menjadi perhatian penting bagi pemerintah pusat.
“Akan kita kumpulkan lagi data, akan kita lihat secara menyeluruh, Nias mendapat perhatian karena angkanya masih di atas rata rata nasional atau 27 %, jadi harus ditekan betul, ” kata Menko, usai mengadakan dialog.
Dikatakannya, permasalahan perempuan dan anak juga perlu menjadi perhatian bagi semua pihak. Karena perempuan dan anak termasuk kelompok rentan dan kelompok strategis. “Masa depan Indonesia ini akan ditentukan oleh perempuan dan anak,” katanya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang mengatakan petugas yang berhubungan dengan perempuan dan anak bisa mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan pangan lokal yang ada. Sehingga bisa menambah gizi masyarakat khususnya anak anak.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, R Sabrina mengatakan Pemerintah Provinsi Sumut mengintegrasikan penanganan stunting di lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Penanganan stunting tidak selalu hanya pada satu OPD saja.
Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengatakan beberapa kendala mengenai upaya peningkatan pembangunan manusia khususnya penanganan stunting, di antaranya akses jalan yang sulit menuju desa terisolir dan paradigma masyarakat yang terbatas mengenai pendidikan dan kesehatan. Juga sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan yang kurang memadai.
“Untuk itu, agar menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan provinsi dalam mengalokasikan program dan kegiatan pembangunan, sehingga dapat membantu Kabupaten Nias agar bisa keluar dari daerah tertinggal, ” katanya.
Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara menargetkan angka stunting di daerahnya menurun dalam setahun atau dua tahun ke depan. Untuk itu, dinas terkait akan melakukan tahap demi tahap penanganan stunting di Nias Utara.(Jai)