JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan, mengklaim bahwa penularan Covid-19 di Kota Medan kian terkendali. Pasalnya, angka kematian akibat Covid-19 di Kota Medan disebut semakin menurun dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data Satuan Gugus (Satgas) Covid-19 Kota Medan per hari Senin (16/11), angka kematian ada pada angka 308 kasus atau hanya bertambah 2 kasus dari Senin (9/11) sebelumnya yang berada pada angka 306 kasus.
“Kematian ada 308, bertambah 2 dari pekan lalu. Mudah-mudahan nanti semakin sedikit,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada awak media di Posko Satgas Covid-19 Medan, Jalan Rotan Proyek Petisah, Medan Petisah, Selasa (17/11).
Dirincikan Mardohar, per hari Senin (16/11), jumlah suspek di Kota Medan ada 301 kasus. Untuk terkonfirmasi positif ada 7.233 kasus, sembuh 5.778 dan pasien yang dirawat ada sebanyak 1.147 orang.
Sedangkan diketahui, pada Senin (9/11) yang lalu, terkonfirmasi positif ada pada angka 7.046 kasus, sembuh 5.535, meninggal 306 dan pasien aktif atau yang dirawat ada sebanyak 1.237 kasus.
“Angka kesembuhan lagi-lagi tetap lebih tinggi dari angka penularan. Sebab bila dibandingkan dengan data Senin lalu, angka penularan bertambah 187 kasus dalam sepekan, sedangkan angka kesembuhan bertambah 243. Jumlah yang dirawat pun semakin berkurang, dibandingkan Senin lalu sudah berkurang 90 pasien,” rincinya.
Namun begitu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Medan itu mengatakan bahwa hal ini tidak serta merta membuat persoalan Covid-19 di Kota Medan menjadi selesai. Masyarakat tetap diminta untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara utuh.
“Bahkan kita minta agar prokes semakin ditingkatkan. Jujur saja, kalau kita tidak jaga prokes dengan baik, (Covid-19) ini bisa meledak kembali. Maka saya minta, mari kita jaga baik-baik tren positif yang sudah terjadi saat ini sampai kondisi ini benar-benar terselesaikan,” imbaunya.
Tak cuma itu, Mardohar juga meminta kesadaran dari seluruh masyarakat Kota Medan yang telah terdeteksi tertular Covid-19 agar bersedia di rawat di RS-RS yang telah ditentukan. Nantinya, pasien dapat segera diisolasi di RS dan ditangani secara baik oleh tim medis yang mengerti cara penanganan dan penyembuhannya.
“Kebanyakan saat ini, pasien yang dinyatakan positif di satu RS malah pergi ke RS yang lain untuk melakukan pemeriksaan yang sama. Padahal yang dibutuhkan adalah mereka dirawat di RS sampai sembuh, bukan justru bepergian ke RS lainnya. Ujung-ujungnya begitu hasilnya sama-sama positif, yang bersangkutan malah minta isolasi mandiri di rumah,” tegasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Medan meminta masyarakat agar dapat berjiwa patriot dengan bersikap sukarela untuk dirawat di RS, sehingga tidak berpotensi untuk menularkan virus kepada orang lain. Sebab umumnya, masyarakat yang mau dirawat di RS hanya lah mereka yang sudah mengalami gejala sedang hingga berat. Padahal, para OTG dan pasien dengan gejala ringan juga sama berpotensinya dalam menularkan virus.
“Semakin cepat dirawat, semakin cepat sembuh, maka semakin cepat pandemi ini bisa kita selesaikan. Sebab untuk vaksin sendiri, sampai saat ini kita belum bisa pastikan vaksin mana yang akan kita gunakan dan kapan akan tersediatersedia, “pungkasnya.(FP)