MEDAN – Anggota DPRD Robi Barus meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan diminta proaktif untuk menjemput vaksin Covid-19. Hal itu di lakukan agar Kota Medan mendapatkan kuota vaksin yang lebih dari kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara.
Demikian di sampaikan Ketua Pansus Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus, Rabu (06/01/2020) di Gedung DPRD Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan. Menurut Robi Barus, Kota Medan harus menjadi prioritas dalam penyebaran vaksin covid-19.
“Medan masih zona merah, maka itu Dinas Kesehatan Medan harus proaktif,jangan tunggu bola. Keselamatan tenaga kesehatan di Kota Medan harus di utamakan” kata Robi.
Mulai sekarang, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini meminta Dinas Kesehatan untuk mendata jumlah tenaga kesehatan di Kota Medan.
“Ada berapa jumlah tenaga kesehatan di Medan? Dinas Kesehatan harus mendata itu. Agar, semua tenaga kesehatan bisa mendapatkan vaksin, harus proaktif lah,” ucapnya.
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kota Medan juga di mintanya untuk mensosialisasikan aplikasi peduli lindungi. Sebab, menurut informasi yang di dapatnya, aplikasi itu berperan untuk mengakses peserta penerima vaksin.
“Saya yakin belum semua tenaga kesehatan tahu itu. Saya juga baru tahu, jadi sosialisasikan aplikasi itu ke semua tenaga kesehatan,” tukas Robi.
Seperti di beritakan sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menerima 40 ribu vial vaksin Covid-19 di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman 41, Medan, Selasa (05/01/2021).
Terkait jumlah vaksin Covid-19, Edy menjelaskan jika di awal pihaknya mengajukan 72.451 vial vaksin. Angka itu sesuai dengan jumlah tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 di Sumut.
Karena itu, Edy menyebut dirinya akan memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Sumut untuk kembali mengatur pembagian vaksinasi kepada tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menjelaskan, pemberian vaksin akan di lakukan secara serentak di seluruh Indonesia, metodenya penyaluranya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemerintah Pusat. Termasuk apakah 40.000 vaksin tersebut di berikan langsung untuk 20.000 orang tenaga kesehatan, sebab satu orang akan di suntik vaksin sebanyak dua kali.
“Bisa jadi juga 40.000 vaksin untuk 40.000 orang Nakes (tenaga kesehatan), kita akan tunggu kabar dari Pemerintah Pusat, kapan vaksin selanjutnya masuk,” ujarnya.
Tentang distribusi vaksin ke daerah kabupaten/kota, Alwi menyampaikan, belum dapat memastikan berapa alokasi setiap daerah. Saat ini pihaknya sedang mengusahakan akses program dari Kementerian Kesehatan agar dapat memastikan berapa jumlah vaksin yang akan di salurkan ke setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut.(red/jai)