JELAJAHNEWS.ID, SIMALUNGUN – Sebagai agen perubahan, para mahasiswa yang telah diwisuda diharapkan dapat hadir di tengah masyarakat dan memberi kontribusi yang nyata. Khususnya pada pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan Sumatera Utara (Sumut) yang bermartabat.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck) saat mengikuti acara Wisuda ke-74 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) secara virtual dari Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Simalungun, baru-baru ini.
“Kedepan kami berharap, wisudawan yang lulus menjadi generasi penerus dan SDM yang unggul, dan juga mampu nantinya membuat Sumut ini menjadi provinsi yang kita banggakan, dan provinsi yang bermartabat dengan semangat kebersamaan dan niat tulus dan ikhlas. Juga dapat membesarkan Indonesia sehingga menjadi negara yang maju,” kata Ijeck.
Ijeck juga mengapresiasi peran kampus atau fakultas-falkultas yang hingga saat ini mampu melahirkan sumber daya manusia yang telah berperan di tengah-tengah masyarakat. Kedepan, kampus diharapkan dapat terus melakukan perannya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, sehingga bisa terus berkontribusi bagi pembangunan Sumut yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat.
Wisuda secara daring sudah dilakukan UINSU sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada wisuda ke-73 bulan Juni 2020. Hal itu dilakukan lantaran pandemi yang membatasi kegiatan yang mengumpulkan orang banyak atau menyebabkan kerumunan. Meski begitu, Ijeck mengatakan rasa silaturahmi maupun kebanggan pada saat wisuda tidak akan luntur.
“Saat ini suasana pandemi Covid-19 memang membatasi kehidupan kita, tidak bertatap muka langsung dalam wisuda. Namun hal tersebut tidak mengurangi rasa silaturahmi dan rasa bangga kita,” ucapnya.
Rektor UINSU, Saidurrahman mengatakan, saat ini sudah ada kurang lebih 50.000 alumni UINSU yang tersebar di penjuru negeri. Para alumni telah berkiprah di tengah masyarakat dalam berbagai bidang. Sampai sekarang, UINSU diharapkan dapat terus melahirkan ulama Islam yang religius dan nasionalis serta bekrontribusi untuk kemandirian bangsa.
“Ulama yang kita maksud adalah ilmuan ulul albab yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu alam, serta ilmu sosial humaniora dengan pendekatan transdisipliner,” kata Saidurrahman.
Disampaikan juga, jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 474 orang. Dengan rincian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 74 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 58 orang, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam 11 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 31 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 230 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 16 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 26 orang, Fakultas Ilmu Sosial 9 orang, dan Pascasarjana 19 orang.
Menteri Agama RI, Fachrul Razi mengatakan peran perguruan tinggi negeri Islam seperti UIN memiliki tantangan yang berat pada era pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, peran UIN sebagai universitas yang mengusung integrasi kelimuan agama dan sains semakin dinanti masyarakat.
“Yang menggembirakan kita semua adalah pandemi ini membuat UIN-UIN semakin inovatif, kreatif, dinamis dan progresif,” ujar Fachrul Razi.
Ketua Dewan Penyantun UINSU, H Anif mengapresiasi UINSU yang terus berkembang hingga saat ini. Menurutnya fungsi UIN sebagai tempat yang melahirkan ulama yang intelektual harus tetap dijaga, serta menjadi tempat masyarakat mencari jawaban dalam persoalan hidup yang harus tetap dipelihara.
“Perkembagan UINSU dalam beberapa dekade ini sangat pesat. Hari ini dapat dilihat dari penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi, bertambahnya guru besar, doktor, hingga perkembangan sarana dan prasarana yang semakin lengkap dan semakin baik,” kata Anif.
Presiden Alumni UINSU, Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk atau Tuan Guru Batak (TGB) mengatakan para alumni yang tersebar di seluruh penjuru negeri dan mancanegara siap mengabdi dan berkontribusi untuk bangsa dan negara.
“Terlebih alumni UIN hadir sebagai pencerah umat dan perekat bangsa,” katanya. (IP)