DELI – PT Kawasan Industri Modern (KIM) mempunyai tanggungjawab penuh terhadap penataan sarana dan prasarana di kawasan industri. Namun saja,penataannya jauh seperti yang diharapkan. Sehingga suasana yang terlihat tetap saja kumuh, Senin (20/4/2020).
Pantauan yang dihimpun, di ujung Jalan Pulau Sumatera kawasan KIM 1, ada banyak berlubang dan digenangi air, sehingga jalan menjadi becek. Puluhan fiber PT BMS (Bahari Makmur Sejati) teronggok tinggi disisi kanan kiri ujung Jalan Pulau Sumatera sebelah timur KIM 1, sehingga memacetkan lalulintas.
Belum lagi setiap harinya, kontainer pendingin hasil laut yang tegak berbaris dipinggir jalan kawasan industri KIM 1 sehingga menyempitkan badan jalan di kawasan industri.
Dan yang lebih anehnya lagi, dengan berlabelkan “Kawasan Industri Modern” perusahaan berplat merah ini, di dalam kawasannya bisa menggelar pasar tradisional dengan nama yang disebut-sebut “Pekan Gajian”.
Bahkan, belum lagi panjangnya antrian truk serta mobil yang akan mengisi BBM di SPBU bundaran KIM 2 juga menambah kumuh serta semrawutnya kawasan industri.
Pemerhati kawasan industri, K Saragih mengatakan, seharusnya PT Kawasan Industri Modern telah membuat perencanaan tata ruang kawasan industri baik dengan melihat aspek pertumbuhan ekonomi kedepannya, sehingga tak berakibat memunculkan persoalan baru.
“PT Kawasan Industri Modern selaku pengelola kawasan industri harusnya punya peranan penting terhadap majunya suatu kawasan industri dan dapat memberi rasa nyaman para pengguna jasa kawasan industri lainnya,” ungkap K Saragih.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Humas PT Kawasan Industri Modern, Endang, enggan dan merespon konfirmasi wartawan.
Sebelumnya 8 bulan yang lalu pihak PT KIM telah mengadakan pertemuan dengan PT BMS terkait adanya parkir liar, fiber yang teronggok di jalan serta banyaknya pungutan liar.(Rafli)