JELAJAHNEWS.ID – Aksi tolak BBM kembali terjadi di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (12/9). Kali ini, ratusan pendemo menyampaikan aspirasi tentang penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam aksi massa tersebut, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menjumpai ratusan masyarakat yang menolak pasca dinaikkannya BBM oleh pemerintah belum lama ini.
“Apa yang kalian sampaikan saya akan tulis, dan akan saya laporkan sampai ke pusat di Jakarta sana,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi menanggapi aspirasi ratusan pendemo di atas mobil pick-up.
Edy Rahmayadi pun menyampaikan bahwa dirinya meninggalkan ruang rapat paripurna DPRD Sumut untuk menemui masyarakat yang berdemo di depan kantornya. “Saya ada acara di DPRD, izin meninggalkan tempat untuk menemui bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, ” kata Edy, kepada para massa aksi.
Usai menjumpai pendemo, Edy mengungkapkan berbagai upaya Pemprov Sumut dalam membantu masyarakat pada masa kenaikan BBM untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Di antaranya, Edy akan merealokasi anggaran yang tidak prioritas seperti perjalanan dinas, rapat dan lainnya.
Dana yang direalokasikan tersebut akan dialihkan menjadi dana bantuan sosial. “Kita juga akan kolaborasi penyerapan dana DAK dan DAU, bersama-sama pusat, provinsi dan kabupaten/kota sehingga maayarakat menengah ke bawah tidak menjadi semakin sulit, ” kata Edy.
Sebelumnya, Koordinator Aksi Bela Rakyat Sumut Indra Buana Tanjung dalam penyataan sikapnya meminta pemerintah untuk menurunkan harga BBM, harga bahan pokok dan menegakkan supremasi hukum. “BBM harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, ” ujar Indra.(jns)