JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menanam mangrove di lahan pertambakan Jalan Batang Kilat, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Sabtu (19/9/2020).
Ada sebanyak 800 batang pohon mangrove yang ditanam di lokasi tersebut. Selain penghijauan, penanaman manggrove diharapkan mampu memberikan kontribusi menyumbangkan oksigen selama 24 jam penuh kepada warga sekaligus mendukung kelestarian ekosistem kawasan sekitar.
Penanaman pohon mangrove dilakukan di tengah cuaca terik. Didampingi Camat Medan Labuhan Rudi Asriandi serta unsur Muspika Kecamatan Medan Labuhan serta komunitas pecinta lingkungan, Akhyar menanam pohon mangrove di pinggiran tambak. Penanaman ini diikuti peserta lainnya, masing-masing peserta menanam 10 batang mangrove. Sebelum penanaman pohon dilakukan, Dewi Natadiningrat dari Khadijah Saraswati Indonesia sebagai inisiator kegiatan menyerahkan satu batang pohon mangrove secara simbolis kepada Akhyar sebagai tanda dimulainya penanaman.
Akhyar dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh digelarnya kegiatan penanaman pohon mangrove. Sebab, kegiatan itu dinilainya sangat membantu Pemko Medan dalam upaya menjadikan Kota Medan lebih hijau ke depannya. Hanya saja Akhyar berpesan, penanaman yang dilakukan tidak hanya sekedar menanam semata tetapi harus diikuti pengawasan (kontrol) sehingga pohon mangrove yang ditanam tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Minimal pohon mangrove yang ditanam diawasi sebulan sekali. Rawatlah dengan baik dan penuh rasa cinta terhadap lingkungan sehingga pohon mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik. Semoga pohon mangrove yang ditanam ini nantinya memberikan manfaat bagi warga sekitar dan tentunya akan menjadi amal jariyah bagi kita,” ungkapnya.
Akhyar selanjutnya mengungkapkan, menanam merupakan kebiasaannya. Setiap ada waktu dan kesempatan luang, ia gunakan untuk menanam. Diharapkannya, kebiasaan menanam ini dapat dikuti masyarakat, terutama memanfaatkan ruang kosong yang ada di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Jika semangat menanam ini dapat dilaksanakan masyarakat, ia pun optimis Medan akan menjadi lebih hijau.
Di kesempatan itu, Akhyar juga mengungkapkan ada kelemahan yang terjadi saat masyarakat membangun rumah toko. Tidak sedikit pohon penghijauan yang ada di pinggir jalan dipotong karena dianggap mengganggu dn menghalngi ruko. Padahal pemotongan itu menyebabkan ruko menjadi panas dan gersang.
“Padahal tindakan itu jelas merugikan pemilik ruko, sebab orang saat ini mencari tempat yang teduh dan nyaman. Tidak ada orang mendatangi ruko yang panas dan gersang. Jadi mari lah kita tanamkan budaya untuk selalu menyanyangi dan merawat pepohonan. Berhentilah melakukan penebangan, mari lah kita belajar dari tanaman. Tanaman yang rajin dirawat tentunya akan memberikan hasil luar biasa bagi orang yang merawat, sedangkan tanaman yang tidak dirawat tentunya tidak akan memberikan hasil memuaskan,” tegasnya mengingatkan.
Sebelumnya, Dewi Natadiningrat dari Rumah Sharaswaty Indonesia menjelaskan, penanaman pohon mangrove ini merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan Khadijah Saraswaty Indonesia guna mendukung program Pemko Medan yakni ‘Yok Bikin Cantik Medan’. Di samping itu juga dalam rangka memperingati World Clean up Day 2020.
“Melalui kegiatan yang rutin dilakukan ini, kita berharap dapat mengajak dan mengedukasi masyarakat, terutama kaum muda untuk peduli dengan lingkungan, baik menjaga kebersihan maupun giat melakukan penghijauan. Itu sebabnya dalam kegiatan ini, kita melibatkan 420 orang pelajar yang telah menjadi agent of public relations (PR) peduli lingkungan,” jelas Dewi.(Jai)