JELAJAHNEWS.ID,MEDAN – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menyambut baik rencana Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG) untuk melakukan micro zonasi atau survei wilayah rawan bencana terutama gempa bumi. Dengan demikian dapat diketahui lokasi yang menjadi titik rawan bencana sehingga dapat dilakukan penanggulangannya.
Hal tersebut disampaikan Plt Wali Kota ketika menerima audiensi Balai Besar MKG Wilayah I Medan di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman Medan, Rabu (22/1). Rombongan dipimpin Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan ini hadir bersama dengan beberapa perwakilan dari BMKG Pusat.
“Kami menyambut baik dan mengaku senang dengan rencana ini. Ini kabar baik dan tentu memberi input positif bagi pemerintah dalam menyikapi bencana yang mungkin terjadi di Kota Medan. Dengan begitu, kita dapat mengantisipasi sekaligus meminimalisir angka kerugian bahkan korban jiwa,” kata Plt Wali Kota.
Apalagi nantinya, survei sekaligus pemetaan wilayah rawan bencana akan dilakukan di 200 titik di Kota Medan. Oleh karenanya, Plt Wali Kota berharap survei dapat segera dilakukan. “Semoga survei ini memberi manfaat signifikan bagi kita semua khususnya pemerintah dalam memberi rasa aman untuk masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan kegiatan survei ini dinamakan sebagai micro zonasi. Tujuannya untuk mengetahui daerah atau zona potensi bencana khususnya gempa bumi. Apalagi, Kota Medan menjadi pilot project pengerjaan survei dan pemetaan tersebut.
“Nantinya output dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui daerah mana saja di Kota Medan yang sangat rawan terjadi bencana khususnya bencana gempa bumi. Inovasi ini menjadi tanggung jawab kami untuk membantu tugas pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya bencana,” bilang Edison.
Lebih jauh Edison mengaku survei akan mulai dilalukan bulan Februari hingga Juli mendatang menggunakan peralatan yang memadai dan mumpuni dalam proses pelaksanaannya. “Nantinya hasil survei yang kita lakukan akan kita bahas dalam sebuah seminar dan akan kita serahkan kepada Pemko Medan sebagai bahan dan pedoman dalam penanggulangan bencana,” pungkasnya. (Ril)