KESEHATAN – Selama pandemi Corona tren minuman pun ikut berubah. Dimana saat sekarang ini, orang-orang lebih menyukai minuman kaleng.
Akibatnya, stok aluminium pun kian menipis. Virus Corona mengubah industri makanan dan juga minuman. Perilaku belanja kebutuhan sehari-hari juga ikut berubah. Hal ini menyebabkan kelangkaan terhadap beberapa bahan seperti kaleng.
Setelah sempat heboh stok tisue toilet yang langka di bulan Maret lalu, kini hadir permasalahan terbaru. Beberapa perusahaan minuman mengaku mereka mulai kekurangan aluminum karena tingginya permintaan pasar.
Alasan dari menipisnya persediaan aluminum ini ternyata tak lepas dari perilaku konsumen yang lebih suka menikmati minuman kaleng. Minuman tersebut dianggap lebih praktis dan bisa disimpan di rumah selama masa pandemi ini.
Namun ada juga yang menjelaskan bahwa selama ini orang-orang menikmati minuman kesukaan mereka di kafe atau restoran. Namun semenjak tempat makan tutup karena virus Corona, orang-orang terpaksa membeli minuman kaleng untuk minum di rumah.
Jika situasi ini terus berlanjut bisa jadi muncul kelangkaan pada minuman kaleng terutama minuman bersoda. Menurut perwakilan dari Ball, perusahaan kaleng minuman di Amerika menjelaskan bahwa mereka kesulitan memenuhi permintaan pasar.
“Kami tengah memperluas pabrik pembuatan kaleng di Amerika, salah satunya dengan membangun dua pabrik untuk memproduksinya,” tutur perwakilan Bal.
Tentu saja hal ini cukup membuat para penggemar minuman bersoda terkejut. Kebanyakan minuman bersoda dikemas dengan kaleng, sehingga netizen mulai berbondong-bondong bertanya ke perusahaan minuman apakah kelangkaan stok akan terjadi.
Salah satunya ada perusahaan Coca-Cola, twitter mereka dibanjiri pertanyaan dari para penggemar. Menjawab semua pertanyaan itu, pihak Coca-Cola pun menjelaskan bahwa mereka tengah melakukan semampu yang mereka bisa untuk tetap memenuhi permintaan pasar.
“Sama seperti perusahaan lain, kita melihat adanya lonjakan tinggi untuk produk yang dikonsumsi di rumah. Kami sekarang tengah mengukur dan beradaptasi untuk terus memenuhi permintaan. Kami juga terus berkomunikasi dengan pembeli dan suplier di waktu yang tak terduga seperti ini,” tulis Coca-Cola lewat akun twitter resmi mereka.
Selain minuman kaleng yang diminati, pandemi juga membuat permintaan kopi di sejumlah negara seperti di Eropa dan Amerika terus melonjak. (dtc)