JELAJAHNEWS.ID – Elon Musk akhirnya resmi menjadi pemilik baru Twitter. Pembelian terhadap situs microbloging terkemuka itu, dilakukan Musk, Kamis (27/10/2022) waktu setempat.
Media terkemuka AS, The Wall Street Journal (WSJ), melaporkan bahwa Musk merampungkan pembelian Twitter seharga 54,20 dolar per lembar saham, dengan total 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 687 triliun (kurs Rp 15,557).
Nilai yang digelontorkan Musk itu, jauh lebih mahal daripada anggaran pembangunan IKN Nusantara. Untuk diketahui, dana yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk membangun IKN di Kalimantan Timur, ditaksir senilai Rp 500 triliun.
Sebelumnya rencana pembelian Twitter sempat terkatung-katung. Manajemen twitter bahkan menggugat Elon Musk, karena dalam proses transaksi menyatakan batal mengakuisisi twitter.
Musk sendiri beralasan media sosial itu tidak transparan, khususnya soal kebijakan sensor dan moderasi konten. Ia juga menganggap data bot atau akun spam di Twitter lebih tinggi dari yang dilaporkan manajemen.
Namun semua kritikan Musk itu dibantah oleh twitter. Pasca akuisisi Elon Musk bergerak cepat. Tak tanggung-tanggung, salah satu orang terkaya di dunia itu, memutuskan memecat sejumlah petinggi perusahaan.
Tercatat empat petinggi Twitter yang ditendang Elon Musk. Mereka adalah Parag Agrawal (Chief Executive Officer), Ned Segal (Chief Financial Officer Ned Segal), Vijaya Gadde (Legal, Policy and Trust Lead), dan Sean Edgett (General Counsel). Memang pada saat berniat membeli Twitter, Musk sudah menyatakan tidak percaya dengan manajemen Twitter.
Sang CEO Parag Agrawal, berulangkali berdebat dengan Musk soal spam di Twitter dan juga persoalan lainnya. Meski tak lagi menjabat sebagai CEO Twitter, Agrawal tidak pulang ke rumah dengan senyum kecut. Menurut perusahaan riset keuangan Equilar, ia akan mendapat pesangon sangat besar, di kisaran USD 42 juta.(sid/jn)