JELAJAHNEWS.ID – Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang mendirikan stand lapak atau kios pada acara bazar Sidempuan Expo di Jalan lintas sekitaran Alaman Bolak mengeluh, Sabtu (22/10/2022)
AT (48) mengeluhkan pungutan biaya yang cukup mahal oleh panitia yakni mencapai Rp4 juta hingga 5 juta.
“Tak hanya pungutan dari Panita, pungutan lain juga ada seperti uang keamanan, kebersihan, jaga malam. Disamping itu, ada lagi punggutan lain, terlalu banyak disini pungutan,” ujar AT asal medan itu, Sabtu (24/10/2022) sore.
Punggutan itu, sebut AT, di kutip oleh pemuda setempat. kata PS itu, mereka sudah kordinasi dengan panitia. Tapi kata panitia jangan dikasih, kalau mereka meminta atau berulah lagi laporkan.
“Gimana kita mau melaporkanya, mereka saja tidak stand by. Mereka tidak tinggalkan disini nomor telepon,” ucapnya.
BACA JUGA: Demi Untung Besar, Panitia Sidempuan Expo 2022 Diduga “Sengaja” Dirikan Kios hingga Tutupi Jalan
Jadi sebagai panitia itu, kata AT, dimana saja kita ada acara event, panitia selalu membuat tempat stand by dan membuat nomor telepon pengaduan bila ada masalah.
“Untuk keamanan tadi nya mereka Rp25 ribu, karena jual beli kita tidak lancar, kita keberatan dan memberikan Rp10 Ribu, kebersihan Rp5 Ribu, itu di luar kutipan-kutipan nakal,” ungkapnya
Jadi, lanjut AT, panitia hadirnya sewaktu pengecekan saja, bukanya mereka stand by disini.
AT juga mengatakan, dalam memeriahkan hari HUT Pemko Padang Sidempuan, stand lapak ini termasuk harganya sudah mahal dengan biaya 4 juta hingga 5 juta perlapak dalam sepekan ini tidak sesuai. Ini kan kita sudah memohon harga pengurangan, dengan harga jual beli kita dengan harga tenda itu nggak sesuai.
Dari permohonan pengurangan harga stand lapak, papar AT, belum memberi keputusan. Tapi dalam bahasa panitia, kayaknya belum bisa dikurangi karena pengunjung rame sudah pasti banyak yang beli.
Padahal, pengunjung ramenya saja tapi nggak banyak membeli hanya cuma banyak lewat dan melihat-lihat.
AT juga menerangkan, bahwa Padang Sidempuan saat ini, bisa dikatakan dalam keadaan krisis, lagian di mana saja kita ada acara paling mahal 3 juta.
Seharusnya dalam memeriahkan HUT Pemko memberikan harga lapak dengan harga merakyat, karena kita mendongkrak UKM dengan ekonomi sekarang sedang anjlok.
“Jadi kita berharap harga stand lapak meringankan kepada kami pedagang UKM ini, untuk event ini boleh di check coba tanya kepada pedagang lainya dengan harga tenda sekian dengan pendapatan sesuai nggak,” katanya
Sementara panitia CV. Koalesi Production (Event Organizer) ketika dihubungi sampai saat ini belum memberikan penjelasan ketika di konfirmasi awak media, hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi. (JN-Irul)