JELAJAHNEWS.ID, EKONOMI – Kinerja perekonomian 2021 pun diperkirakan akan bergerak menuju zona positif lebih baik dibanding 2020, meski belum sepenuhnya pulih. APBN 2021 masih menjadi instrumen yang sangat penting untuk penanganan Covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi.
Ke depan, arah pemulihan ini akan didorong lebih cepat, terutama dengan mulai berjalannya vaksinasi secara terukur dan terencana dengan baik.
Dukungan kebijakan fiskal yang telah terjadi secara kuat di 2020 akan tetap dilanjutkan dan tetap bersifat countercyclical di 2021.
“APBN 2021 terus diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi namun tetap konsolidatif dengan defisit 5,7% terhadap PDB. Program PEN terus dilanjutkan untuk memastikan penanganan COVID-19 terus berjalan secara efektif, menjaga daya beli masyarakat, serta menstimulasi pemulihan dunia usaha”, jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, Jum’at (05/02/2021).
Kelanjutan fase pemulihan perekonomian Indonesia tercermin pada angka pertumbuhan PDB Triwulan IV-2020 sebesar -2,19% (YoY). Hal ini lebih baik dibandingkan kinerja dua triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi 5,32% di Triwulan II dan -3,49% di Triwulan III.
Secara keseluruhan, kinerja ekonomi nasional di sepanjang 2020 tercatat tumbuh sebesar -2,07% (YoY). Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut berada dalam rentang proyeksi pemerintah di kisaran -2,2% s.d -1,7%. Kinerja pertumbuhan ekonomi ini lebih baik dibandingkan banyak negara di ASEAN maupun G20 yang mengalami kontraksi cukup dalam.
Tren pemulihan ekonomi pada Triwulan IV 2020 ini diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2021. Hal ini tercermin melalui beberapa indikator seperti PMI Manufaktur pada bulan Januari 2021 yang kembali meningkat dari 51,3 pada Desember 2020 menjadi 52,2 pada Januari 2021, bahkan merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Selain itu, tingkat keyakinan masyarakat juga terus berada pada tren positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan kembali tumbuh positif di level sekitar 5,0%.
Pemerintah senantiasa berupaya menjaga trend pemulihan ekonomi tetap berlanjut dan semakin menguat, meski masih dibayangi risiko ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi. Program vaksinasi Covid-19, keberlanjutan program PEN 2021, instrumen SWF/LPI, dan omnibus law Cipta Kerja turut menjadi strategi pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi 2021.
“Momentum reformasi terus diperkuat dalam fase pemulihan ekonomi, sebagaimana tercermin dalam aturan turunan UU Cipta Kerja yang telah dirampungkan dan segera dapat diimplementasikan,” pungkas Febrio.(kmk)